Sabtu, 27 Agustus 2011

Penipuan Catut PSG Unismuh

Reporter: Syarifa Aida

Editor: Harifuddin

MAKASSAR
-- Aksi penipuan telah mencatut Penyelenggara Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 146 Universitas Muhammdiyah (Unismuh) Makassar. Pelaku penipuan meminta uang kepada peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sebagai syarat kelulusan.

Keputusan peserta PLPG dari Luwu Timur, Tana Toraja, dan Enrekang mempertanyakan uang syarat kelulusan kepada penyelenggara telah membongkar aksi penipuan.

Rektor Unismuh Makassar, Dr Irwan Akib MPd mengaku terkejut dengan laporan peserta yang menyebutkan adanya permintaan uang bila ingin lulus. "Kami terkejut, karena peserta tidak pernah dibebani biaya dalam kegiatan PLPG," kata Irwan saat memberikan keterangan pers terkait kasus penipuan ini di kampus Unismuh Jalan Talasalapang, Jumat, 26 Agustus.

Ketua Rayon PSG 146 itu menjelaskan, kegiatan PLPG dibiayai negara, sehingga peserta tidak dibebankan biaya alias gratis. Penentuan kelulusan berdasarkan prestasi peserta. "Tidak ada bayar membayar," tegasnya.

Rektor mengungkapkan, satu peserta telah menjadi korban. Dia mentransfer uang Rp5 juta ke nomor rekening BNI 0226339583 atas nama Hari Mulyono. Beruntung, peserta dari Enrekang, Pinrang dan Tana Toraja belum mentransfer dana, karena mengkonfirmasi terlebih dahulu.

Irwan mengimbau peserta tidak memercayai aksi yang mencatut nama Unismuh, apalagi yang meminta bayaran. Bila mencurigai aksi penipuan, masyarakat bisa melakukan konfirmasi langsung ke nomor telepon seluler 08114104646.

PLPG merupakan program pendidikan bagi guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan jaminan terpenuhinya standar kompetensi guru.

Unismuh ditunjuk sebagai pelaksana sejak 2009 dengan jumlah peserta saat ini berkisar 5400 orang. Upaya suap dan janji-janji, kata rektor, sangat diharamkan di PLPG. Jika ketahuan maka langsung dilakukan pemecatan bila internal penyelenggara PLPG yang melakukan.

Ketua Pelaksana PSG Rayon 146, Dr Andi Sukri Syamsuri M.Hum mengatakan, peserta PLPG merupakan guru yang berasal dari Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Toraja Utara, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. "Kami sebenarnya selalu mengimbau agar peserta tidak percaya pada aksi-aksi seperti ini. Tetapi ada saja yang kena," ujarnya. (id)

sumber: fajar.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar